Rabu, 02 September 2015

Strategi Menyelesaikan Masalah Ekonomi Indonesia Menurut Orang Awam


Penulis : Raden Ridwan Hasan Saputra

Bogorplus.com – Tulisan ini adalah pendapat pribadi saya sebagai orang awam dalam memikirkan penyelesaian masalah ekonomi yang ada di Indonesia. Jadi mohon maaf jika bapak dan ibu yang membaca tidak berkenan dengan apa yang saya tulis. Banyak hal dalam tulisan saya ini sepertinya tidak mungkin. Walaupun menurut saya mungkin, hanya kita belum menemukan pemimpin yang tepat dan berani untuk melakukannya. Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bapak dan ibu semua.

Perlu adanya permainan yang menjadi lawan dari Permainan Monopoli
Waktu kecil mungkin kita pernah bermain Monopoli. Dalam permainan ini setiap pemain diberi modal beberapa lembar uang kertas dengan nilai yang berbeda yang menunjukan nilai dari uang kertas tersebut.
Jika kita perhatikan biaya membuat uang kertas tersebut sama tetapi karena tulisan bilangan yang tertera di kertas tersebut berbeda maka nilai uang kertas tersebut menjadi berbeda. Jika kita renungkan kehidupan di bidang ekonomi kita saat ini, persis seperti bermain Monopoli.


Saat ini orang lebih fokus untuk memperoleh keuntungan tanpa memikirkan cara memperoleh keuntungan itu merugikan orang lain atau tidak. Sehingga di dunia ini ada orang yang kaya dan ada orang yang bangkrut akibat harta yang dimilikinya diambil oleh orang kaya. Orang kaya kemudian menjadi pemodal (pemilik kapital). Permainan Monopoli inilah adalah salah satu alat penyebar ide Kapitalisme.

Permainan ini sudah terjual lebih dari 110 negara dan diterjemahkan lebih dari 43 bahasa dan lebih dari 1 miliar orang sudah memainkannya. Tanpa disadari permainan ini telah menggiring masyarakat dunia untuk berkesimpulan bahwa sistem ekonomi yang benar adalah seperti pada permainan Monopoli. Hal ini berdampak pada negara tempat asal permainan monopoli itulah yang akan jadi penguasa ekonomi di dunia yaitu Amerika Serikat, seperti yang sekarang ini kita rasakan.

Jika kita ingin mengubah perekonomian dunia yang saat ini dikuasai oleh ekonomi kapitalis, kita harus merubah dulu cara pandang manusia di dunia tentang konsep ekonomi yang sudah tertanam seperti pada permainan Monopoli. Kita bisa merubah cara pandang tersebut melalui permainan karena kehidupan ini juga sebenarnya adalah permainan. Seperti pada Al Qur’an Surat ke-47: Muhammad ayat 36

"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu".

Insha Allah saya sudah menyiapkan permainan yang bisa merubah cara pandang manusia tentang kehidupan ekonomi saat ini. Permainan ini merupakan sambungan dari TRILOGI permainan matematika yang saya buat bersama teman-teman di TNI dan POLRI, yaitu Permainan Matematika Militer, Permainan Matematika Kepolisian dan Permainan Matematika Bela Negara. Permainan Nata Alam Raya semoga bisa merubah cara pandang rakyat Indonesia, sehingga kita bisa terhindar dari krisis ekonomi dan ancaman diistegrasi Bangsa.

Perbandingan nilai uang dibuat sama antar intrinsik dan nominal atau 1 : 1.

Pada jaman dahulu orang menggunakan uang logam emas dan perak sebagai alat tukar (uang). Uang logam emas dan perak ini disebut sebagai uang penuh (full Bodied money) karena nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada uang tersebut). Kemudian uang logam emas dan perak diganti menjadi uang kertas dimana nilai intrinsik dan Nominalnya berbeda. pada waktu awal pembuatannya uang kertas di jamin oleh suatu nilai emas tertentu, tetapi saat ini orang sudah tidak memikirkan lagi nilai emas yang menjamin mata uang yang beredar di masyarakat maupun di dunia. Inilah salah satu penyebab krisis ekonomi di dunia, karena akhirnya uang kertas seperti barang dagangan.

Negara yang diuntungkan ketika uang kertas menjadi barang dagangan adalah negara yang mata uangnya menjadi komoditi yang paling dicari seperti Dollar Amerika. Mata uang sebagai barang dagangan akhirnya menyebabkan terjadi perang mata uang. Perang mata uang terjadi biasanya untuk meningkatkan volume ekspor suatu negara, seperti yang terjadi pada negara China saat ini. Agar tidak terjadi lagi Currency wars (perang mata uang) yang bisa menyebabkan Krisis ekonomi Global, Maka harus dibuat perbandingan nilai intrinsik dan nilai nominal dari mata uang di dunia harus 1 : 1. Oleh karena penggunaan uang penuh (full Bodied money) dalam hal ini emas dan perak sebagai alat tukar yang sah harus kembali di berlakukan. Emas dan perak memang harus digunakan untuk memutar roda perekonomian, bukan disimpan sebagai bahan investasi. Karena jika dijadikan barang investasi akan menimbulkan masalah besar. Hal ini sesuai dengan Al Qur’an Surat ke-9 : At Taubah ayat 34.

....Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,

Indonesia sebagai sebuah negara besar yang kaya akan barang tambang sebenarnya mampu untuk membuat uang rupiah dalam bentuk emas dan perak. Jika pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka Indonesia tidak akan terpengaruh oleh Currency Wars. Sehingga perekonomian Indonesia bisa stabil.

Tinggalkan Riba dan Terapkan Sistem Ekonomi Syariah di seluruh Indonesia 


Saat ini banyak orang kaya menyimpan uang di bank dengan alasan agar uangnya aman dan bisa mendapatkan tambahan pendapatan melalui bunga bank sehingga uangnya terus bertambah tanpa bekerja. Bank bisa memberikan bunga kepada penabung karena Bank menetapkan bunga lebih besar kepada pihak peminjam uang. Selisih bunga peminjam dan penabung inilah yang akan menjadi keuntungan bank. Jika bunga bank terlalu tinggi maka orang malas untuk meminjam uang di Bank, efeknya perekonomian tidak berjalan karena uang menumpuk di bank. Sistem perbankkan seperti ini mengandung unsur RIBA. Banyak negara yang bangkrut karena pinjaman yang mengandung bunga (RIBA), Sehingga menimbulkan krisis Global yang tidak menguntungkan banyak pihak. Dalam aturan agama islam Allah sudah melarang RIBA seperti pada Al Qur’an Surat ke-3 : Ali Imran ayat 130

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan".

Menurut saya Sistem RIBAWI harus ditinggalkan dan kita harus menggunakan Sistem Ekonomi Syariah karena sistem ini berdasarkan petunjuk Allah SWT. Salah satu bentuk ekonomi syariah adalah Bank Syariah. Rakyat yang beragama bukan Islam tidak perlu alergi dengan sistem ini, sebab negara-negara yang mayoritas rakyatnya bukan beragama islam pun mulai mengembangkan Bank Syariah, bahkan negara-negara tersebut ingin menjadi pusat Bank Syariah di Dunia, seperti negara Inggris dan Singapura. Bank Syariah di Indonesia yang selama ini dirasakan memberikan bagi hasil kecil bagi para investor (penyimpan uang), dikarenakan masih kecilnya dana yang dimiliki oleh Bank Syariah di Indonesia. Oleh karena itu, agar Bank Syariah di Indonesia bisa memberi manfaat yang sebesar-besarnya, yang dilakukan adalah menyatukan semua Bank Syariah milik pemerintah sehingga menjadi bank Syariah yang besar. Kemudian kita semua harus menyimpan dana di Bank Syariah, Pemerintah pun harus menyimpan uangnya di BANK syariah (Seperti dana Ongkos Naik Haji) dan melakukan berbagai transaksi di BANK Syariah, sehingga BANK Syariah lebih leluasa bergerak dan bisa menjalankan roda perekonomian nasional. Berpikirlah untuk mengutamakan keberkahan bukan mengutamakan keuntungan ketika menyimpan uang di Bank Syariah.

Dekat dengan Allah SWT agar rezeki terus berlimpah 


Kita sebagai bangsa yang beragama harus meyakini bahwa bumi dan seisinya adalah ciptaan yang MAHA KAYA yaitu Allah SWT. kita juga harus meyakini kalau Allah menciptakan manusia di dunia berikut dengan rezekinya untuk menjamin kehidupan manusia di dunia ini. Jika kita dekat kepada Allah maka Allah akan memberikan rezeki yang melimpah. Dekat kepada Allah dalam bentuk menjalankan ibadah sesuai dengan perintahNYA dengan baik dan benar. Bagi yang beragama islam selain melaksanakan hal yang bersifat wajib, juga melaksanakan yang bersifat sunnah seperti puasa, sholat dhuha, sholat tahajud, dll. Selain itu meninggalkan hal yang dilarang oleh Allah, seperti RIBA. Tugas pemerintah adalah mengajak rakyatnya rajin beribadah agar dekat kepada Allah supaya negeri ini penuh keberuntungan, dan tentunya para pemimpin di negeri ini harus menjadi contoh. Mendekatkan diri kepada Allah akan mendapat keuntungan sesuai dengan Al Qur’an Surat ke-5 : Al Maa’idah ayat 35.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan".

Saya ingin memberikan komentar tentang situasi aktual negeri ini yang hubungannya dengan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila tentunya kita harus menghormati tata cara beribadah agama lain dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah haji adalah wajib bagi umat islam yang mampu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah karena para jamaah haji mendatangi Ka’bah yang biasa diistilah Baitullah (Rumah Allah, ini makna kiasan). Sehingga orang yang melakukan ibadah haji merasa semakin dekat dengan Allah dan sangat mungkin doa-doanya selalu terkabul . Bisa jadi negeri Indonesia mempunyai banyak kekayaan alam, salah satu penyebabnya karena banyak yang orang islam yang berhaji berdoa agar Indonesia diberi kelimpahan rezeki, karena situasinya dekat dengan Allah maka doanya kemungkinan besar terkabul. Jika saat ini kita sedang sulit dalam hal ekonomi, jangan jadikan ibadah haji sebagai kambing hitam karena melakukan pemborosan. Perekonomian kita saat ini menurun karena faktor di dalam pemerintahan dan faktor ekonomi Global serta rakyat yang terpecah dalam mendukung pemerintah. Seharusnya kita mendukung pemerintah demi menyelamatkan negara, siapapun presidennya. Jika ada yang berkomentar ibadah haji adalah ibadah yang sifatnya pemborosan karena menghambur-hamburkan uang dan memberikan devisa bagi negara lain. Tentu komentar ini sangat tidak pantas diungkapkan karena menyakiti umat islam. Di situasi negara yang sedang banyak masalah ini, janganlah membuat suatu pernyataan yang bisa menimbulkan perpecahan, mari kita jaga persatuan.

Terkait masalah dana haji yang saat ini masih menumpuk karena umat islam telah menyetor uangnya terlebih dahulu. Saran saya adalah pemerintah harus segera menyegerakan penyatuan Bank Syariah milik pemerintah. Kemudian semua dana haji di simpah di Bank Syariah. Pada saat menyetor ONH, harus dibuat akad atau perjanjian kalau penyetor ONH ikhlas dananya digunakan oleh bank syariah untuk kemaslahatan umat yang penting dananya tidak hilang dan penyetor bisa berangkat sesuai jadwal. Dana itu bisa digunakan untuk membantu perekonomian fakir miskin, Pendidikan kaum dhuafa, menghidupkan lembaga-lembaga dakwah dan lain-lain. Jika umat islam kuat maka Republik Indonesia pun akan kuat ini yang harus disadari oleh pemerintah.

Jika dana ONH yang mengendap saat ini akan digunakan dulu (dipinjam) oleh pemerintah untuk membiayai proyek-proyek pemerintah, maka pemerintah terlebih dahulu harus meminta ijin kepada rakyat secara perorangan yang menjadi pemilik dana ONH tersebut. Hal ini karena dana itu adalah milik perorangan dan diniatkan untuk naik haji bukan digunakan untuk membuat proyek-proyek pembangunan pemerintah. Jika pengguna dana ONH tersebut tetap dilakukan tanpa meminta izin jamaah secara perseorangan maka pemerintah telah menyakiti hati umat islam. Hal ini harus diwaspadai doa orang yang tersakiti akan langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah itu saya tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kualitas Sumber Daya Manusia ditinggikan melalui Pendidikan Iman dan llmu
Kekayaan alam yang melimpah jika tidak dikelola dengan baik tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar bagi rakyatM. Oleh karena itu pemerintah harus berusaha meninggikan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar bisa mengolah hasil bumi Indonesia menjadi barang jadi yang bisa dijual dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Pendidikan yang baik adalah kunci utama untuk meningkat sumber daya manusia. Pendidikan paling utama yang harus diajarkan bukan hanya pendidikan yang menghasilkan manusia yang mampu mengolah Kekayaan Alam (Ilmu terapan), tetapi pendidikan yang menghasilkan manusia yang mampu mendatangkan kekayaan Alam.

Pendidikan yang membuat manusia bisa mendatangkan kekayaan alam adalah pendidikan yang membuat manusia mengenal Allah dan aturan Allah. Pendidikan itu adalah pendidikan yang membuat manusia menjadi orang-orang yang beriman. Pendidikan agar membuat orang beriman adalah pendidikan agama, Oleh karena itu pendidikan agama lah yang harus diajarkan pertama dan paling utama di pendidikan Indonesia. Keimanan harus ditanamkan sejak dini agar kita menjadi bangsa yang religius sesuai dengan pancasila sila pertama. Pemerintah harus meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan agama di sekolah bukan malah menghilangkannya. Setelah itu baru pendidikan yang berhubungan dengan keterampilan. Agar peserta didik paham aturan agama, maka pemerintah harus mewajibkan siswa-siswa di Indonesia untuk belajar bahasa yang digunakan pada kitab suci agama masing-masing.

Prinsip mendahulukan iman kemudian ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber saya manusia. Sesuai dengan Al Qur’an Surat ke-58 : Al Mujaadilah ayat 11.

.....niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

SABAR adalah cara paling jitu bagi Individu dalam menghadapi masalah ekonomi
Menurut saya, sebaiknya yang dilakukan oleh masing-masing individu sebagai warga Negara Indonesia dalam menghadapi masalah ekonomi adalah (1) Ubah cara pandang yang negatif tentang masalah ekonomi saat ini, berpikirlah positif bahwa masalah ekonomi adalah berkah untuk membuat kita lebih tangguh (2) Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memperbanyak beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. (3) Hindari Riba, Simpanlah uang pada Bank Syariah dan jangan meminjam uang kepada rentenir. (4) Selalu menuntut ilmu agar kualitas diri meningkat agar bisa membuat kualitas hidup menjadi lebih baik (5) Hidupkan lagi budaya Gotong-Royong. (6) lebih giat lagi bekerja, jika tidak bekerja karena di PHK, ubahlah cara pandang tentang konsep bekerja.

Ada hal yang ingin saya sampaikan tentang konsep bekerja. Semoga jika orang memahami konsep ini tidak akan ada pengangguran di Indonesia. Banyak orang berpikir, seseorang dikatakan bekerja adalah ketika dia bekerja pada seseorang, pada suatu perusahaan, pada suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta. Setelah dia bekerja dia mendapatkan penghasilan yang biasa kita sebut upah atau gaji. Seseorang pasti akan memilih bekerja pada orang, perusahaan, lembaga yang besar dan kuat karena akan menjamin keberlangsungan pekerjaan dan kemungkinan besarnya penghasilan. Seseorang dikatakan menganggur ketika dia tidak mempunyai aktivitas yang mendatangkan penghasilan.

Kalau orang cerdas maka ia akan bekerja kepada Allah SWT. Ketika orang bekerja kepada Allah, yakinlah kehidupannya akan lebih terjamin karena Allah Maha Kaya dan Maha Adil. Allah pasti tidak akan menganiaya manusia yang bekerja kepada-NYA. Jika tidak mempercayai ini maka keimanannya patut dipertanyakan. Bekerja kepada Allah tidak harus bekerja kepada orang, perusahaan atau lembaga. Bekerja kepada Allah, bisa dengan cara melakukan berbagai aktivitas sosial dalam rangka membantu masyarakat, walaupun dalam aktivitas tersebut tidak mendapatkan penghasilan, atau upah atau gaji dari manusia. Kalau kita yakin kepada Allah, maka Allah akan memberikan dalam bentuk rezeki melalui jalan yang tidak disangka-sangka. Hal yang penting untuk dipahami, rezeki bukan hanya uang tetapi pasti itu yang kita butuhkan. Konsep ini sudah saya laksanakan di Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Lembaga yang menerapakan bayaran seikhlasnya kepada anak belajar di KPM. Awalnya saya menghadapi banyak masalah, tetapi alhamdulillah KPM bisa bertahan lebih dari 10 tahun. Saya sudah meyakini bahwa bekerja kepada Allah atau menjadi Karyawan Allah adalah pilihan pekerjaan terbaik daripada kerja kepada orang lain, perusahaan atau lembaga. Silahkan bagi yang mengganggur, cobalah konsep bekerja kepada Allah atau menjadi karyawan Allah.

Hal yang sangat penting yang ingin saya sampaikan bagi individu dalam menghadapi masalah ekonomi adalah kita harus SABAR. Jika kita SABAR dalam menghadapi masalah maka kita akan mendapatkan kegembiraan. Seperti pada Al Qur’an Surat ke-2 : Al Baqarah ayat 155

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Demikianlah bapak dan ibu sekalian ide saya sebagai orang awam mengenai strategi menyelesaikan masalah ekonomi di Indonesia.

Makassar, 31 Agustus 2015


Penulis adalah Pendiri dan PRESIDEN Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM), juga pelatih Olimpiade Matematika Internasional.

0 komentar:

Posting Komentar