Jumat, 25 Desember 2015

Secawan Renungan di Hari Ibu...

Penulis : Arifah Handayani (Alumni Menwa IPB '95, Founder Smart Parenting With Love Community)

Aku ini hanya ingin menjadi seorang ibu yang boleh menolak hidup di dalam kotak, karena bumi kita ini sudah sedemikian sempit dihuni lebih dari 7 milyar manusia. Rasanya terlalu mungil untuk mengakomodasi begitu banyak golongan dengan 1001 perbedaannya. Apalagi kalau harus dibagi kepada lebih dari satu Pencipta.

Aku hanya ingin semua penduduk bumi bisa hidup bersisian mengandalkan kesamaan visi dan misi saja. Mestinya semua insan mampu hidup lebih optimal bersama, tanpa harus membuang banyak waktu, sumberdaya dan tenaga demi memperdebatkan perbedaan yang jelas tidak akan sampai pada titik temu.

Aku hanya ingin hidup sebagai aku saja, seorang ibu humanis universal yang kebetulan lahir sebagai manusia di bumi. Biarlah, cakrawalaku tumbuh seiring bergeraknya setiap bintang di semua galaksi. Jagat raya demikian luas dan terus tumbuh setiap hari, sedang detik bergerak tanpa henti dalam satuan waktu yang demikian relatif. Sungguh, cakrawala hanyalah satu-satunya hal yang bisa kita kuasai, luas dan sempitnya ada di dalam persepsi yang kita buat sendiri tentang hidup. 

Aku memang tinggal di bumi, tapi aku bukan hanya penduduk bumi, hidupku milik semestaku yang meluas. Biarkan kesetiaan ini kuberikan hanya kepada Sang Maha Hidup dan kehidupan ciptaanNya. Dia telah menciptakanku sebagai perempuan yang diberiNya izin untuk menjadi ibu. Sesungguhnya lewat peluk rahim seorang ibu semesta ini berevolusi. Hanya dengan cinta tanpa batas yang mampu dibangkitkan dan dibagikan lewat hati dan tangan halus perempuannya semesta akan mempunyai energi untuk bergerak, tumbuh dan berkembang.

Aku adalah perempuan yang sudah menjadi ibu, maka izinkan aku memberikan hidup ini untuk mengembalikan dan merawat harmoni di cakrawalaku. Biar semesta saja yang menjadi batasanku, hingga aku boleh terlahir kembali setiap hari.

Aku meyakini, sejatinya perempuan adalah jenis manusia yang diharapkan mampu terbang lebih tinggi dan menyelam lebih dalam. Karena Gusti Allah telah membekali kita dengan kekuatan intuisi, nurani dan naluri yang berbasis RASA, melebihi kekuatan akal dan kemampuan berpikir berbasis NALAR. Kekuatan RASA sesungguhnya dapat menerbangkan pikiran dan nalar kita ke tempat yang jauh, bahkan menyebrangi alam berpikir yang berbeda.

Hingga kita punya kemampuan memahami dan memberikan pemahaman, yang kan memberi kita keterampilan untuk selalu menemukan jalan tengah dan cara bersinergi. Demi bahu membahu membangun semesta dengan siapapun, tanpa perlu mengedepankan perbedaan. Seandainya saja semua perempuan punya cukup keyakinan diri dan kebutuhan untuk memperluas cakrawalanya, demi keberanian untuk menyelami arti kehidupan yang sesungguhnya. 

Duhai semua perempuan dan setiap ibu di semestaku, selamat menemukan alasan untuk terlahir kembali...

Let's dive to the deepest part of our being and find our inner light...

Then we can penetrate into the inner being of any soul, 
to the indefinite depth and below, 
beyond all the writing text...

So we could step in to the darkest part of human soul, 
opening any locked mind, 
and melting any cold heart, 
with the light we share through our hearts...

For the ability to fly beyond our horizon,
towards the infinite light and beyond...

Happy Reborn...



*tertulis untuk semua perempuan dan ibu yang bersedia ngerumat cakrawalanya
dan mau mendedikasikan dirinya untuk direpoti semesta...

0 komentar:

Posting Komentar